Mandalika Grand Prix Association (MGPA) akan membongkar sebagian aspal pada lintasan tikungan 1 di Sirkuit Internasional Mandalika. Pembongkaran ini dijadwalkan dimulai pada 9 Maret 2025 dan harus rampung sebelum ajang Mandalika Racing Series (MRS) 2025 putaran keempat digelar.
“Jadi ada waktu satu bulan untuk kami MGPA kerjakan,” ungkap Vice President Motorsport MGPA, Donny Maharjono, saat meninjau lokasi lintasan di Sirkuit Internasional Mandalika pada Senin (10/2).
Menurut Donny, akan ada lima area yang menjadi titik pemotongan aspal. Pengerjaan ini akan dimulai dari tikungan 1 dengan luas area mencapai 10.000 meter persegi. Berikut rinciannya:
Area pertama: Tikungan 1 hingga 4.
Area kedua: Tikungan 5 dan 6.
Area ketiga: Sebelum masuk tikungan 10.
Area keempat: Keluar dari tikungan 10.
Area kelima: Antara tikungan 12 dan 13.
Pemotongan aspal ini dilakukan mulai dari jarak dua meter dari bahu trek atau batas garis putih lintasan. Area yang telah dipotong akan diisi dengan batu kerikil hingga kedalaman 30 cm. “Sehingga area batu kerikil ini menjadi lebih luas, tidak ada celah bagi pembalap untuk mengambil keuntungan,” jelas Donny.
Pembongkaran aspal ini bertujuan untuk melengkapi syarat homologasi grade 3 dari Federasi Automobil Indonesia (FIA) demi menggelar balapan mobil internasional GT World Challenge Asia 2025. Langkah ini diambil berdasarkan kebutuhan organisasi balap, salah satunya FIA.
“Sebelum FIA ini masuk, lintasan sudah terhomologasi oleh FIM untuk balapan MotoGP. Nah, kedua organisasi ini ada persetujuan caranya dengan memotong sebagian aspal lintasan, sehingga lintasan bisa digunakan untuk balapan roda dua dan roda empat,” jelas Donny.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menjelaskan bahwa sebelum rencana pemotongan, pembalap yang mengambil posisi menikung dari luar lebih diuntungkan dibanding yang menikung dari dalam. “Mereka bisa lebih cepat ketika menikung dari luar, ini yang tidak diinginkan FIA,” ujarnya.
Dengan pemotongan aspal dan penambahan kerikil, lintasan sirkuit hanya akan menyisakan bahu trek sepanjang dua meter, angka yang dinilai masih aman untuk balapan baik motor maupun mobil. “Sekali ini kita kerjakan maka akan berlaku untuk balapan roda dua maupun roda empat, artinya FIA minta begini dan telah disetujui oleh FIM,” tutup Priandhi.
(Sumber: Lombok Post)
#infolombok #lombokupdate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar tentang Otomotif Indonesia dengan Sopan & Bijak